Kuliah Dosen Tamu: “Gizi Seimbang dengan Menu Berbasis Budaya Lokal” pada Mata Kuliah Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini

Pada hari ini, 14 Juni 2024, telah dilaksanakan kuliah dosen tamu yang sangat informatif dengan tema “Gizi Seimbang dengan Menu Berbasis Budaya Lokal”. Acara ini diselenggarakan melalui platform Zoom pada pukul 13.00 – 14.40 WIB. Narasumber dalam acara ini adalah Anugrah Novianti, S.Gz, M.Giz, dosen Program Studi Gizi dari Universitas Esa Unggul, Jakarta.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Maya Lestari, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pemahaman tentang gizi seimbang bagi perkembangan anak usia dini, serta harapan agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan dalam profesi mereka kelak.

Sambutan kedua disampaikan oleh Ibu Fitria Budi Utami, M.Pd., Kaprodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah A.R. Fachruddin. Beliau mengapresiasi kehadiran Ibu Anugrah Novianti dan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya prodi untuk memberikan wawasan yang lebih luas dan praktis kepada para mahasiswa tentang pentingnya gizi seimbang dalam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.

Dalam kesempatan ini, Ibu Anugrah Novianti membahas secara mendalam mengenai dampak stunting pada anak usia dini. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Ibu Novi menjelaskan dampak jangka pendek stunting, seperti perkembangan kognitif dan verbal pada anak yang tidak optimal, serta peningkatan kejadian kesakitan dan kematian. Sementara itu, dampak jangka panjang stunting meliputi postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek), meningkatnya risiko obesitas dan penyakit tidak menular (NCD), kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal selama masa sekolah, serta produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak maksimal.

Gizi Seimbang: Konsep, Ragam Asupan, dan Pedoman Umumnya | Frisian Flag  Indonesia

Lebih lanjut, Ibu Novi menjelaskan konsep gizi seimbang yang ideal, yaitu terdiri dari 1/3 lauk pauk, 1/3 buah-buahan, 2/3 sayuran, dan 2/3 makanan pokok. Beliau juga mengkritisi konsep 4 sehat 5 sempurna yang dianggap tidak sesuai lagi menurut Kemenkes RI. Misalnya, konsumsi nasi, lauk, sayur, buah, dan susu tidak akan memberikan manfaat kesehatan yang optimal jika porsi di piring sebagian besar adalah nasi, sementara lauk dan sayurnya hanya sedikit. Oleh karena itu, penataan porsi yang seimbang dalam setiap hidangan sangat penting untuk memastikan asupan gizi yang tepat.

Hari Kesehatan Nasional 2022 Dosen UNESA Ingatkan Pentingnya Gizi Seimbang

Menutup sesi kuliah, Ibu Maya Lestari menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Anugrah Novianti atas waktu dan ilmu yang telah dibagikan. Beliau berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh hari ini dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan para mahasiswa dan profesi mereka di masa depan.

Sebagai penutup, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, terutama kepada Ibu Anugrah Novianti yang telah memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya gizi seimbang dengan menu berbasis budaya lokal. Semoga ilmu yang diperoleh hari ini dapat bermanfaat dan diterapkan dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi anak usia dini di Indonesia.